Cucu kaisar, Li Ni, menjaga perbatasan dan dipaksa untuk mengambil tanggung jawab dalam memadamkan pemberontakan. Meskipun Li Ni adalah cucu kaisar, ia tidak pernah dicintai oleh ayahnya. Ia menyembunyikan identitasnya dan merasa puas menjadi jenderal perbatasan garis depan yang riang dan tidak berniat untuk memperjuangkan kekuasaan. Selama kampanye militer melawan para pemberontak, ia bertemu dengan Cui Lin yang ambisius, yang merupakan putri tunggal Jenderal Cui Yi, komandan pasukan keluarga Cui. Cui Lin menyembunyikan identitas aslinya dan menyamar sebagai Letnan He, yang bertempur bersama pasukan. Mereka sering bertemu di medan perang. Yang satu licik dan jenaka, yang lain licik dan terus terang. Dalam persaingan mereka satu sama lain, dari waktu ke waktu mereka menghitung dan memprediksi rencana dan gerakan satu sama lain untuk bertarung sebagai pemenang yang membawa mereka ke jalan jatuh cinta.