Berlatar di Yokohama, Hiroto Kanzaki (Kazuya Kamenashi) bekerja keras setiap hari dan malam untuk memperjuangkan kelangsungan hidup sebuah pabrik perbaikan kapal kecil yang diwarisi dari ayahnya, dan untuk menghidupi ibu dan adik laki-lakinya, yang memiliki masalah kesehatan. Menjalani kehidupan yang sangat kurang mampu, Hiroto telah lupa bagaimana tersenyum. Berbeda dengannya, Nao Tsukioka (Haruka Ayase) adalah putri dari seorang pemilik toko perhiasan populer di jalan modis di Yokohama. Dia dilahirkan dengan sendok perak di mulutnya, secara harfiah. Nao menghadiri perguruan tinggi wanita bergengsi dan tumbuh dengan ceria, diberkati dengan cinta yang berkelimpahan. Sejak saat Hiroto bertemu dengannya, pikirannya yang tertutup secara bertahap terbuka pada Nao, yang begitu polos sehingga dia mengucapkan apa pun yang ada di pikirannya.